Seorang ibu melahirkan anaknya ke dunia dengan susah payah, rasa  sakit yang luar biasa, dan dengan pengorbanan hidupnya. Ketika anaknya  lahir ke dunia, beliau menyusui bayinya hingga ia berumur 2 tahun dan  memberikan makanan tambahan. Beliau rela mengorbankan waktunya untuk  mengajari, membimbing dan memberikan anaknya bekal untuk masa depannya.   Sang Ibu selalu berharap dalam hati agar anaknya bisa hidup dengan baik  di dunia dan menjadi anak berbakti.
Namun, ketika anaknya beranjak remaja maka dimulailah ujian ketahanan  kesabaran bagi Ibu tersebut untuk menghadapi tingkah laku anaknya yang  semakin nakal, dan beliau membimbing anaknya agar bertingkah laku baik.  Ajaran agama, sosial dan masyarakat serta edukasi diajarkan Ibu untuk  membentuk pribadi dan akhlak yang baik bagi anak tersayangnya. Segala  hal diberikan Ibu demi kebaikan anaknya di masa mendatang.
Sang anak beranjak dewasa, dan menjadi pribadi seperti kita saat ini..
Saat ini, beliau hanya berharap anaknya tetap menjadi pribadi yang  baik dan bisa berdiri sendiri, mandiri, dan berusaha kuat demi kebaikan  dirinya. Sang Ibu tidak mengharapkan sepeser pun hasil kerja keras dari  anaknya, meski beliau kekurangan. Sang Ibu pun bahagia ketika anaknya  menikah dan memiliki keluarga sendiri meskipun beliau terlupakan.
Sang Ibu..hanya berharap yang terbaik untuk anaknya..
Sang Ibu..hanya mengikhlaskan segala yang beliau miliki untuk kebaikan anaknya..
Sang Ibu..rela mengorbankan jiwa raganya untuk anaknya..
Sang anak..apa yang kau telah lakukan untuk Ibumu?
-mari memaknai arti perempuan..memaknai arti ibu-
Article Source : http://khamelovsky.wordpress.com/2009/04/22/memaknai-arti-perempuanmemaknai-arti-ibu/
 




